HUT NKRI 2012 kali ini seperti
seremonial saja. Tidak ada upacara bendera, tidak ada lomba-lomba, dan tidak
ada gairah. Aku rasa rasa nasionalisme semakin menurun. Bukan hanya diriku,
tetapi juga semua lapisan masyarakat. Berbeda dengan semasa aku kecil dulu.
Begitu semarak dan meriah. Ku lihat banyak orang semakin kehilangan rasa
bangganya menjadi Indonesia. Semua mementingkan diri sendiri dan golongan. Ah..
aku tidak ingin seperti itu. Aku ingin memperingati kemerdekaan kali ini dengan
caraku sendiri. Ya, dengan cara dan jalanku sendiri.
Malam hari sebelum tanggal 17
Agustus 2012, sudah kurencanakan akan bepergian dengan motor. Sekedar untuk
melihat kemeriahan HUT NKRI ke 67 di berbagai daerah di Jawa Timur. Tetapi,
hingga tengah malam tak juga ku tentukan ke mana aku akan pergi. Ya sudahlah,
kupikir besok pagi pasti ku sudah bisa tentukan tujuanku.
17 Agustus 2012 pukul 06.00 WIB. Aku
sudah siap untuk berangkat. Perlengkapan sudah beres. Motor sudah ku panasi. Tapi
tetap saja, aku masih bingung, sebenarnya aku mau ke mana? Akhirnya kuputuskan
berangkat saja dulu, toh nanti dalam perjalanan pasti akan ada tujuan yang akan
ku tuju. Setelah pamitan dengan kedua orang tua, aku berangakat. Tidak lama
kemudian, dalam perjalanan tiba-tiba aku ingin sekali ke Pantai Balekambang
Malang. Ku pacu motorku dengan kecepatan sekitar 90 – 100 KM/jam. Tetapi sesampai
di Pasuruan, tiba-tiba saja ku arahkan motorku ke arah Probolinggo. Ah, masih
bingung ternyata diriku. Aku melewati daerah Kejayan, tempat pabrik Nestle. Daerah
tersebut adalah daerah yang tergolong pedesaan. Jarak antar rumah warga lumayan
jauh. Tetapi aku merasakan semangat kemerdekaan di sini. Bendera merah putih
terpasang di setiap depan rumah. Ada yang dipasang dengan tiang, ada yang
dipasang melengkung di antara gerbang pagar bambu, bahkan ada yang memasang
bendera merah putih di pucuk pohon mangga. Sangat semarak. Apalagi ketika ku
melewati sebuah tanah lapang. Anak-anak sekolah mulai dari SD – SMA sedang
bersiap-siap mengikuti upacara bendera. Mereka terlihat semangat. Senyum mengembang
di wajah mereka. Puasa tidak menjadi alasan bagi mereka untuk tetap semangat. Sudah
lama aku tak mengikuti upacara kemerdekaan. Aku sangat bangga melihat anak-anak
itu. Malu pada mereka.
|
Pantai Bentar |
|
Sepi, sepanjang mata memandang tidak ada manusia |
Perjalanan terus kulanjutkan. Keluar
kota Pasuruan, sempat terpikir untuk menuju ke Pantai Papuma Jember. Tapi lagi-lagi
ku arahkan laju motor terus ke arah timur. Panas terik mulai menyengat. Dahaga mulai
membuat kering kerongkongan. Tapi demi semangat kemerdekaan, ku tahan semua
rasa. Demi menebus rasa maluku terhadap pendahulu yang rela menyerahkan jiwa,
raga, dan hartanya untuk meraih kemerdekaan.
Setelah kurang lebih tiga jam di atas motor,
akhirnya saya putuskan beristirahat di Pantai Bentar Probolinggo. Menikmati indahnya
laut, meksi terik sangat panas menerpa. Ku layangkan jauh pandangan. Ke ujung
samudra yang seakan tak berujung. Indonesia ini begitu indah. Kaya akan sumber
daya alamnya, budayanya, dan segala keunikannya. Beginilah caraku memperingati
hari kemerdekaan. Meski ku belum sempat menjelajah lebih jauh lagi. Tapi sudah
kurasakan dan kunikmati indahnya negeri ini. Kali lain, jika ada kesempatan. Aku
ingin berkeliling Indonesia dengan motor seorang diri.
|
Ngeksis dulu sebelum pulang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar