Sebetulnya tulisan ini saya tulis pada tahun lalu, saat masih sempat-sempatnya
touring. Saat
itu saya merasa jenuh di rumah, saya putuskan
untuk touring seorang diri karena teman-teman pada kerja semua. Karena
hanya seorang diri, saya putuskan untuk menuju lokasi touring yang tidak
terlalu jauh. Akhirnya saya pilih Mojokerto, sekalian untuk napak tilas
peninggalan Kerajaan Majapahit (Gaya).
Tujuan pertama
adalah situs makam Siti Inggil. Siti Inggil berada di Desa Bejoji kecamatan Trowulan Mojokerto. Dari penjelasan yang saya peroleh dari warga sekitar, konon
tempat ini adalah tempat persamayaman raja pertama Majapahit, yaitu Raden
Wijaya (Kartarajasa Jayawardhana) beserta beberapa istrinya. Berikut ini
beberapa hasil jepretan di lokasi Siti Inggil.
Sayang, situs
ini minim sarana informasi. Namun sarana bagi pengunjung lumayan lengkap.
Seumur hidup, baru kali ini saya mengunjungi tempat ini. Dulu, kakek saya
sering bercerita tentang tempat ini. Beliau sering ke tempat ini untuk
sekedar mengenang tokoh Majapahit yang ia idolakan, yaitu Raden Wijaya (raja
pertama Majapahit).
Oleh karena itu,
saya sempatkan untuk sekalian mengunjungi tempat ini. Saran saya, bagi
teman-teman yang ingin berkunjung ke tempat ini jangan sungkan-sungkan untuk
bertanya ke warga sekitar karena situs ini terletak di dalam desa dan minim
petunjuk. Sehingga banyak pengunjung yang tidak tahu. Maklum, mungkin kurang
mendatangkan keuntungan bagi pengelola.heheheheh…..
Oh ya, bagi
teman-teman yang hendak ke tempat ini jangan heran ya kalau banyak orang yang
sedang semedi..hihihiihi..maklum, dari jauh aja sudah kerasa hawa mistisnya.
Scorpio yang menemani kemana pun ku pergi |
Setelah puas Tanya-tanya dan puas poto-poto,
perjalanan saya lanjutkan menuju Maha Vihara Majapahit. Saya penasaran dengan
patung Budha tidur terbesar di Indonesia yang ada di sana. Mahavihara Majapahit
tidak jauh dari situs Siti Inggil, keduanya terletak di satu desa,
hehehe… nih, poto-poto ane di Mahavihara Majapahit.
Tempat ini di
bangun pada tahun 1987 oleh seorang Biksu. Pada perayaan hari waisak, biasanya
tempat ini ramai oleh umat budha yang melakukan ritual. Selain patung budha, di
tempat ini juga terdapat bangunan lain yang tak kalah menarik. Berikut
gambarnya.
Oh ya, ini yang
penting, bagi teman-teman yang ingin ke Borobudur tapi ga punya banyak uang,
mending ke miniaturnya aja di mojokerto, ga kalah bagus lho.heheheheh……..
Tujuan saya
selanjutnya adalah Candi Brahu.. Candi Brahu juga tidak jauh dari lokasi
Siti Inggil dan Mahavihara Majapahit. Kurang lebih 4 kilometer sebelah utara
situs Siti Inggil dan Mahavihara Majapahit.
Tujuan terakhir
adalah pendopo agung. Konon tempat ini adalah pusat kerajaan majapahit.
Letaknya kurang lebih 9 kilometer sebelah barat candi brahu.
Tempat ini bagi
saya sangat mistis, mungkin karena di sinilah pusat kerajaan yang pernah
menyatukan nusantara. Di belakang Pendopo Agung terdapat tempat bertapa Raden Wijaya dan tempat Mahapatih Gajah Mada mengucapkan sumpah palapa. Sumpah
yang terkenal itu…
Maha Patih Gajah Mada |
Selain situs Pendopo Agung, di tempat ini juga terdapat tempat patih gajah mada mengucapkan
sumpah palapa yang terkenal itu.
Sayang, kamera
tidak boleh masuk ke dalam, jadi pintu gerbang saja yang saya
potret,hehehe…selain itu, ada juga kolam segaran, konon kolam segaran adalah
tempat perjamuan Raja Najapahit dengan pemimpin Negara-negara tetangga, seperti
dari Cina, Burma, dan Thailand. Masyarakat sekitar mengatakan, peralatan makan yang digunakan
untuk menjamu pemimpin Negara tetangga itu langsung dibuang ke dalam kolam
segaran. Hal ini dilakukan untuk memberi kesan betapa kaya Negara majapahit
kala itu…tapi, setelah tamu pulang, peralatan makan yang dibuang diangakat lagi..hemh..boleh juga tu, bisa ditiru..hehehehehe…..
Sebenarnya mau
ke situs makam Damarwulan, tapi karena waktu sudah menjelang senja, saya
putuskan untuk mencari makan di pinggir danau segaran dan pulang…oke, sekian
cerita touring kali ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar